Selasa, 13 April 2010

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)

Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dari proses komunikasi, dan kita semua telah mengetahui hal tersebut. Terdapat berbagai macam jenis komunikasi, diantaranya komunikasi Intrapribadi, Komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Disini kita akan lebih menekankan pembahasan tentang komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication).

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri. Komunikasi ini merupakan sebuah komunikasi yang menjadi penentu keberhasilan kita dalam berkomunikasi dengan yang lain. Dengan adanya keberhasilan kita dalam berkomunikasi dengan diri sendiri, maka komunikasi antarpribadi pun akan berlangsung dengan baik. Jika seseorang telah gagal berkomunikasi dengan diri sendiri, tidak diragukan lagi ia pun akan gagal berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini menjadi bukti bahwa komunikasi intrapribadi ini menjadi sangat penting untuk kita pelajari sebagai makhluk social yang tidak terlepas dari kegiatan komunikasi. Sebagai salah satu contoh komunikasi intrapribadi diantaranya adalah berpikir.

Komunikasi intrapersonal bisa dikatakan sebagai proses pengelolaan informasi. Sedangkan prosesnya meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir. Sensasi adalah proses menangkap stimuli.[1] Persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain, persepsi mengubah sensasi menjadi informasi. Sedangkan memori adalah proses menyimpan informasi dan memanggilnya kembali. Berpikir adalah mengeloh dan memanipulasikan informasi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan respons. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan berikut :

A. SENSASI

“there is nothing

in the mind

except what was

first in the senses”

(John Locke)

Kata sensasi berasal dari kata “sense” yang berarti alat pengideraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Ada juga yang mengatakan bahwa sensasi dalam bahasa inggrisnya sensation berasal dari kata latin, sensatus, yang artinya dianugerahi dengan indra, atau intelek.

Sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indera. Benyamin B. Wolman (1973:343) mengatakan bahwa sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.

Sensasi adalah penerimaan stimulus lewat alat indera.[2] Sensasi dipandang sebagai pasti, ditentukan secara mendasar, fakta kasar. Menurut beberapa pendapat, sensasi lebih berkonotasi dengan perasaan (tetapi bukan emosi). Sensasi sering digunakan secara sinonim dengan kesan Indrawi, sense datum, sensum, dan sensibilium

Filusuf John Locke mengatakan bahwa, “there is nothing in the mind except what was first in the senses” (tidak apa dalam jiwa kita kecuali harus lebih dulu lewat alat indera). Oleh karena itu, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indera manusia dapat mengetahui dan memahami kualitas fisik lingkungannya. Manusia bisa memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Filusuf Berkeley mengatakan, andaikan kita tidak mempunyai alat indera, dunia ini tidak akan ada. Anda tidak tahu ada harum rambut yang disemprot dengan hairspray, bila tidak ada indera penciuman. Sentuhan lembut istri Anda tidak akan terasa bila indera peraba Anda sudah mati. Anda juga tidak mendengar ucapan terima kasih di telinga Anda, tidak melihat senyuman manis yang dialamatkan kepada Anda. Dunia Anda benar-benar tidak ada bila alat indera tidak ada. Dunia Anda tidak teraba, terdengar, tercium, dan terlihat.

Kalau kita mengenal ada lima pancaindera (alat indera), maka dalam psikologi dikenal Sembilan (bahkan ada yang menyebut sebelas) alat indera:

1. Penglihatan

2. Pendengaran

3. Kinestesis

4. Vestibular

5. Perabaan

6. Temperatur

7. Rasa sakit

8. Perasa, dan

9. Penciumanm

Dapat pula kita mengelompokkannya pada tiga macam indera penerima sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi ada yang dari eksternal (sumber informasi dari dunia luar) dan internal (sumber infomasi dalam diri individu). Infomasi eksternal diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata) dan informasi internal diindera oleh interoseptor (misalnya, sistem peredaran darah). Selain itu juga, gerakan tubuh kita sendiri diindera oleh proprioseptor (misalnya, oleh vestibular).

Syarat-syarat terjadinya sensasi sebagai berikut :

a. Adanya objek yang diamati atau kekuatan stimulus

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi. Untuk bisa diterima oleh indera diperlukan kekuatan stimulus yang disebut sebagai ambang mutlak (absolute threshold).

b. Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik sebagai penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon.

c. Pengalaman dan lingkungan budaya. Pengalaman dan budaya mempengaruhi kapasitas alat indera yang mempengaruhi sensasi.

Stimuli adalah apa saja yang menyentuh alat indera, baik dari dalam maupun dari luar. Ketika Anda sedang membaca buku (stimuli ekstern-

any force acting on receptor and making it active”

(Woodworth & Marquis)

nal), pikiran Anda diganggu oleh perjanjian hutang (stimuli internal), maka Anda serentak menerima dua macam stimuli. Alat indera Anda segera mengubah stimuli[3] ini menjadi energi saraf untuk disampaikan ke otak melalui transduksi.

Ketajaman sensasi juga ditentukan oleh faktor personal. Contohnya, masakan padang yang sangat pedas bagi orang jawa, ternyata biasa-biasa saja bagi orang Sumatera Barat. Perbedaan sensasi dapat disebabkan perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera yang berbeda. Perbebadaan ini menyebabkan perbedaan pula dalam memilih pekerjaan atau jodoh, mendengarkan musik, atau memutar radio. Namun yang jelas sekali, sensasi mempengaruhi persepsi.

B. PERSEPSI

Ekspresi mengenal orang lain merupakan studi awal tentang persepsi. Darwin munculnya permasalahan persepsi dengan pertanyaan, “Apa ciri-ciri keputusan yang baik tentang orang lain?’ (Muhadjir, 1992;80)

Secara etimologis, “persesi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari bahasa latin prceptio; dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil. Kata persepsi” biasanya dikaitkan dengan kata lain, menjadi’ persepsi diri, persepsi sosial (Calhoun & Acocella, 1990; Sareono. 1997; Gerungan, 1987).

Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan Sesutu (Leavit, 1978). Menurut Rakhmat (1994; 51) menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Dalam perspektif ilmu komunikasi, persepsi bisa dikatakan sebagai inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi. (dalam Mulyana, 2000: 167-168) “persepsi adalah didefinisikan sebagai cara organisme memberi makanan:, atau proses menafsirkan informasi indrawi.

1. Proses Persepsi

Rasa dan nalar bukan merupakan bagian yang perlu dari setiap situasi rangsangan-tanggapan, sekalipun kebanyakan tanggapan individu yang sadar dan bebas terhadap satu rangsangan atau terhadap satu bidang rangsangan sampai tingkat tertentu dianggap dipengaruhi oleh akal atau emosi, atau kedua-duanya.

Persepsi, pengenalan, penalaran, dan perasaan kadang-kadang disebut variable psikologis yang muncul di antara rangsangan dan tanggapan. Sudah tentu, ada pula cara lain untuk mengonsepkan lapangan psikologi, namun rumus S-R dikemukakan disini Karena telah diterima secara luas oleh para psikologi dank arena unsure-unsur dasarnya mudah dipahami dan digunakan oleh ilmu sosial lainnya.

2. komponen dalam proses persepsi

a. Seleksi adalah proses penyaringan oleh indra terhadap rangsangan dari luar

b. interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi sesorang

c. interpretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah lagu sebagai raksi

Apa yang kita hayati tidak hanya bergantung pada stimulus, tetapi juga pada proses kognitif yang merefleksikan minat, tujuan dan harapan seseorang pada saat itu. Pemutusan persepsi ini disebut “perhatian.”

perhatian mempunya fungsi memiliki dan mengarahkan rangsangan-rangsangan yang sampai kepada kita, sehingga kita tidak terima secara kacau. Perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor:

- faktor luar: adalah factor-faktor yang terdapat pada objek y ang diamati itu sendiri, yaitu intensitas atau ukuran, kontras, pengulangan, dan gerakan

- faktor dalam: adalah factor-faktor yang berasal dari dalam diri invidu si pengamat, yaitu motif, ksediaan, dan harapan

  1. terjadinya stimulasi alat indra (sensory stimulation)

pada tahap pertama, alat-alat inra distimulasi, meskipun kemampuan pengindraan untuk merasakan stimulus, kita tidak selalu mnggunakannya.

  1. stimulasi terhadap alat indra diatur

rangsangan terhadap alat indra diatur menurut berbagai prinsip. Salah satu prinsip yang sring digunakan adalah prinsip proksimitas (proximity) atau kemiripan: orang atau pesan yang secara fisik mirip satu sama lain, dipersepsikan bersama-sama, atau sebagai satu kesatuan.

  1. stimulasi alat indra ditafsirkan-dievaluasi

menggabungkan kedua istilah ini untuk menegakan bahwa keduanya tidak bisa dipisahkan yang merupakan proses subjektif yang melibatkan evaluasi di pihak pertama. Pnafisran-evaluasi kita tidak semata-mata didasarkan pada rangsangan luar, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, sitem nilai keadaan fisik dan emosi.

4. Proses Menerima Rangsangan

Ialah merima rangsangan atau data diri berbagai sumber.kebanyakan diterima melalui pancaindra, melihat sesuatu, mendengar, mencium, merasakan atau menyentuhnya, sehingga kita mmpelajari segi-sgi lain dari sesuatu itu.

5. Proses Menyeleksi Rangsangan

Ada dua faktor yang memengaruhi seleksi persepsi:


  1. faktor internal

a) kebutuhan psikologis

b) latar belakang

c) pengalaman

d) kepribadian

e) sikap dan kepercayaan umum

f) penerimaan diri

  1. faktor ekternal

a) intensitas

b) ukuran

c) kontras

d) gerakan

e) ulangan

f) keakraban

g) sesuatu yang baru


6. Proses Pengorganisasian

Rangsangan selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk

a. pengelompokan

- kesamaan, rangsangan-rangsangan yang mirip dijadikan satu kelompok

- kedkatan, hal-hal yang lebih dekat antara satu danyang lain juga dikelompokan menjadi Satu

- ada sesuatu kecenderungan untuk melengkapi hal-hal yang dianggap belum lengkap

b. bentuk timbul dari latar

c. kemantapan prsepsi

7. Proses Penafsiran

Setelah rangsanag atau data diterima dan diatur, lalu menafsirkan data itu dengan brbagai cara. Dikatakan banhwa telah terjadi persepsi setelah data itu ditafsirkan. Persepsi pada pokoknya memberikan arti pada berbagai data dan informasi yang diterima.

8. Proses Pengecekan

Mengambil tindakan untuk mengecek apakah penafsirannya benar atau salah, yang dapat dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah panfsiran atau persepsi dibenarkan oleh data baru. Data atau kesan-kesan itu dapat dicek dengan menanyakan kepada orang-orang lain mengnai persepsi mereka.

9. Proses Reaksi

Bertindak sehubungan dengan apa yang telah dicerap. Biasanya dilakukan jika seseorang berbuat suatu sehubungan dengan persepsinya. Lingkaran perspsi itu belum sempurna sebelum menimbulkan sutu tindakan. Tindakan ini bisa tersembunyi atau trbuka. Tindakan tersembunyi berupa pmbntukan pendapat atau sikap sedangkan tindakan trebuka berupa tindakan nyata shubungan dengan pross persepsi itu.

10. Fungsi dan Sifat-Sifat Dunia Persepsi

1. fungsi persepsi

yaitu lokalisasi atau menetukan letak sutu objek dan pengenalan menentukan jenis objek tersebut . menurut Atkinson dan kawan-kawan, untuk melokalisasi (menetukan lokasi) objek, kita terlebih dahulu harus menyegragasikan objk kemudian mengorganisasikan objek menjadi kelompok. Proses ini pertama kali diteliti oleh ahli psikologi Gestalt.

2. sifat-sifat dunia persepsi

sifat-sifat umum dunia persepsi

a) mempunya sifat-sifat ruang (dimensi ketiga)

persepsi ruang ini mengandung persoalan-persoalan psikologis penting, terutama penglihatan sifat ruang

b) mempunya dimensi waktu

terdapat kestabilan yang luas. Objek persepsi kurang lebih bersifat tetap. Namun, kita juga harus memersepsi adanya perubahan yang terjadi daa\lam waktu. Kita mengamati lama dan kecepatan, dan persepsi sendiri juga membutuhkan waktu.

c) prsepsi itu berstrutur menurut objk persepsi

d) dunia perspsi adalah suatu dunia yang penuh dengan arti.

Persepsi bukanlah satu fungsi yang trisolasi, melainkan erat hubungannya dengan lain-lain fungsi manusia. Yang mempersepsi bukanlah hanya satu indra yang trsolasi saja, melainkan seeluruh pribadi. Oleh karena itu, apa yang kita persepsi sangat bergantung pada pengetahuan serta pengalaman, dari perasaan, keinginan dan dugaan-dugaan kita.

HUKUM HUKUM GESTALT

Psikologi Gestalt telah menyelidiki berbagai factor atau relasi yang biasanya merupakan syarat-syarat untuk persepsi suatu totalitas atau keseluruhan.

  1. hukum kedekatan dan proksimitas
  2. hukum kesamaan

ILUSI

Dalam psikologi, ilusi bersti kesalahan persepsi. Ilusi adalah persepsi yang palsu atau menyimpang.

MEMORY

1. Pengertian Memory

Memory adalah sistem yang sangat terstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. (Schlessinger dan Groves 1976:352).

John Griffih, ahli matematika menyebutkan bahwa manusia mampu menyimpan seratus triliun bit informasi.

Secara singkat,memori melewati 3 proses :

a. Perekaman (encoding), adalah pencatatan informasi yang telah ditangkap oleh panca indra.

b. Penyimpanan (storage), adalah menentukan berapa lama kita dapat menyimpan informasi dalam bentuk apa, di mana,dan kapan. Penyimpanan bisa aktif atau pasif. Penyimpanan bersifat aktif jika kita memberii informasi tambahan. Begitupun sebaliknya.

c. Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari hari, mengingat lagi,adalah menggunakan informasi yang disimpan.

2. Jenis-Jenis Memory

Untuk melakukan pemanggilan kembali kita dapat mencoba beberapa teknik pemanggilan yakni :

a. Pengingatan (recall), di sini kita menggunakan otak kita secara aktif untuk mengingat kembali informasi tanpa petunjuk yang jelas.

b. Pengenalan (recognition), untuk mengingat kembali agak sukar dilakukan. Tapi, untuk mengenal kembali informasi dengan menggunakan beberapa kata kunci atau opsi kita akan lebih mengingat informasi. Contohnya :”Siapa nama presiden Mesir sekarang Sadat atau Mubarak”. Dalam mengisi jawaban dengan pertanyaan yang berupa pilihan ganda biasanya kita menggunakan teknik pengenalan untuk dapat mengingat informasi.

c. Belajar lagi (relearning), dalam hal ini untuk mengingat kembali informasi yakni dengan mengulang lagi pelajaran yang telah diberikan.

Konsep belajar menurut buku Skill with ThePeople, menyebutkan bahwa ada beberapa cara untuk mengoptimalkan belajar yakni :

- Membaca hanya 10 %,berarti untuk 100 % harus ada 10 kali dibaca. Jangan cepat, tapi berulang-ulang.

- Mendengar 20 %, berarti untuk 100 % harus didengar sebanyak 5 kali.

- Melihat hanya 30 %

- Mendengar+melihat 50 %

- Mencatat 40% dengan catatan dibaca lagi

- Mengatakan 70 %

- Mengatakan + melakukan 90 %

Hal ini dilakukan optimal (100%) untuk memasukan informasi ini ke otak bawah sadar agar bisa diingat secara otamatis ketika informasi diperlukan sewaktu-waktu.

3. Mekanisme Memory

1.) Teori Aus

Menurut teori ini memory akan pudar seiring dengan perjalanan waktu. Misalnya pelajaran kita saat SD tidak bisa lagi kita ingat sepenuhnya saat kita tumbuh dewasa. Tapi otak secara seleketif mengingat hal-hal penting dalam hidup kita.

2.) Teori Interfensi

Menurut teori ini, memory seperti meja lilin atau kanvas. Pengalaman anda merupakan lukisan pada meja lilin atau kanvas tersebut. Jika anda menambahkan gambar baru diatsnya. Maka lukisan yang pertama akan kabur dan tampak tidak jelas. Itulah yang disebut dengan interfensi.

Contohnya, jika kita menghafal suatu pelajaran. Lembaran pertama telah selesai kit abaca dan membaca lagi lembaran kedua. Biasanya pelajaran pada lembaran pertama tidak lagi kita ingat dengan sempurna karena telah ada interfensi informasi yang telah kita baca di lembaran berikutnya. Untuk itu kita dianjurkan jika ingin menghafal sesuatu maka lakukan menjelang tidur. Karena pada saat kita tidur tidak akan interfensi informasi lainnya. Sehingga memory kita akan kuat untuk menangkap informasi yang telah kita baca.

3.) Teori Pengolahan Informasi

Teori ini menyatakan bahwa secara singkat pesan yang ditangkap melaui panca indra akan dimasukkan ke gudang indrawi (sensory storage), kemudian masuk ke short term memory. Di short memory inilah informasi akan disaring untuk dilanjutkan ke long term memory. Dan hal yang kita akan ingat terus itu adalah informasi yang telah berhasil disaring dan telah masuk ke long term memory.

Memory terbagi menjadi 2 macam yakni memory ikonis untuk materi yang kita peroleh secara visual dan memory ekosis untuk materi yang kita peroleh secara auditif. Penyimpanan ini berlangsung sangat singkat yakni sepersepuluh sampai seperempat detik. Sensory storagelah yang menyebabkan kita bisa melihat rangakian gambar bergerak saat kita menonton TV.

Untuk dapat diingat, kita harus menyandi informasi dan memasukkannya ke short term memory. Ini pun berlangsung singkat. Misalnya kita diberi angka telepon dengan digit yang lebih dari 10. Secara teori manusia hanya dapat mengingat 7 bit informasi. Untuk itu, jika kita ingin mengingat digit yang lebih dari 10 kita harus menggunakan metode chunk yakni pengelompokkan bit informasi. Contoh 547890207659 kita gunakan chunk menjadi 547 890 207 659 tentu kita akan gampang mengingatnya.

C. BERPIKIR

Berpikir melibatkan penggunaan lambang, visual atau grafis. Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving), dan menghasilkan yang baru (creativity). Memahami realitas berarti menarik kesimpulan, meneliti berbagai kemungkinan penjelasan dari realitas eksternal dan internal. Menurut Anita Taylor, definisi berpikir yaitu sebagai proses penarikan kesimpulan.

Secara garis besar ada dua macam berpikir, yaitu:

  1. Berpikir autistik (melamun)

Contohnya: fantasi, menghayal, wishful thinking. Berpikir autistik orang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.

  1. Berpikir realistik atau nalar (reasoning)

Yaitu, berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Menurut Sudarminta bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis-premis yang sebelumnya sudah diketahui. Kegiatan bernalar merupakan aspek penting dalam berpikir. Menurut Floyd L. Ruch ada tiga macam berpikir realistik, yaitu: deduktif, induktif, evaluatif.

Salah satu fungsi berpikir ialah menetapkan keputusan. Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil intelektual. Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif. Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya boleh di tangguhkan atau dilupakan. Beberapa faktor dalam proses penetapan keputusan, antara lain: kognisi, motif, sikap.

Hal-hal yang mempengaruhi dalam proses berpikir

Proses berpikir kreatif:

1. Orientasi: masalah dirumuskan, dan aspek-aspek masalah diidentifikasi

2. Preparasi: pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah

3. Inkubasi: pikiran beristirahat sebentar, ketika berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar.

4. Iluminasi: masa inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham.

5. Verifikasi: tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang di ajukan pada tahap keempat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berpikir kreatif

  1. Kemampuan kognitif: artinya, kecerdasan diatas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru.
  2. Sikap yang terbuka: orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal dan eksternal, memiliki minat yang beragam dan luas.
  3. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya paada diri sendiri.


HUBUNGAN DENGAN KEGIATAN PR

Public Relation merupakan sebuah profesi yang sangat central dalam sebuah perusahaan, karena peran PR merupakan ujung tombak bagi perusahaannya. Oleh karena itu, sebagai seorang PR kita harus mampu mengendalikan setiap permasalahan yang muncul diperusahaan atau lembaga yang menaungi kita. Agar citra perusahaan tetap baik dihadapan masyarakat, kita harus mampu memanage stiap masalah yang muncul.

Sehubungan dengan sifat dan profesinya, seorang PR harus mampu memperhatikan dan menjaga tingkah laku, bahkan ketika masalah pribadi muncul pun kita harus bisa menempatkan diri.

Ketika berbagai informasi muncul kepermukaan yang bersangkutan dengan perusahaan, yang dapat mempengaruhi citra perusahaan dihadapan masyarakat. Hal ini tentu saja tidak akan terlepas dari komunikasi yang kita lakukan kepada masyarakat. Namun demikian, agar komunikasi yang kita lakukan dengan masyarakat dirasa efektif,terlebih dahulu kita harus mengefekifkan komunikasi kita dengan diri sendiri atau biasa disebut dengan komunikassi intra personal.

Komunikasi intra personal sangat erat kaitannya dengan kegiatan yang dilakukan oleh seorang PR. Karena ketika kita menerima informasi dari luar, otak kita secara otomatis akan memproses informasi tersebut melalui beberapa proses diantaranya:

  • Sensasi. Ketika kita menerima informasi, kita menerimanya melalui alat indra kita yaitu telinga. Dan kita bisa melihat ekspresi orang yang memberikan informasi tersebut dengan mata kita. Dari sanalah stimuli kita mulai bekerja untuk menerima informasi atau berita yang kita dapat dari luar diri kita.
  • Persepsi. Ketika kita menerima berbagai informasi dan melalui proses sensasi, maka secara otomatis kita akan memberikan persepsi terhadap informasi yang dating kepada kita setelah terlebih dahulu melalui proses sensasi.
  • Memori. Memori itu merupakan tempat penyimpanan dari apa yang kita dapatkan dari luar diri kita.
  • Berpikir. Setelah kita melakukan beberapa tahapan dalam komunikasi intra personal, maka inilah tahapan terakhir yaitu proses berpikir. Dari informasi apa yang kita dapatkan, mulailah kita melakukan proses berpikir yang bersangkutan dengan informasi tersebut.

Dari keempat proses komunikasi intra personal di atas sangat jelaslah bahwa komunikasi intra personal itu sangat erat kaitannya dengan kegiatn seorang PR. Jika seorang PR tidak mampu melakukan komunikasi intra personal dengan baik, maka komunikasi-komunikasi yang lainny pun tidak an berjalan dengan baik. Karena komunikasi intra persona merupakan awal kita melakukan komunikasi. Keepektifan komunikasi kita dengan orang lain itu sangat dipengaruhi oleh kepektifan kita berkomunikasi dengan diri sendiri.



[1] Bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf, dengan ‘bahasa’ yang difahami oleh (‘komputer’) otak, maka terjadilah proses sensasi. (Dennis Coon, 1977:79).

[2] Sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam otak. (Mahmud, 1990:41). Persepsi lebih berhubungan dengan kognisi.

[3] Stimuli harus cukup kuat agar dapat diterima oleh alat indera. Batas minimal intensitas stimuli disebut “ambang mutlak” (absolute threshold). Misalnya: mata hanya dapat menerima stimuli yang mempunyai panjang gelombang cahaya antara 380-780 nanometer. Telinga dapat mendeteksi frekuensi gelombang suara yang berkisar antara 20-20.000 hertz. Manusia sanggup menerima temperatur 100C-450C. Dibawahnya akan menggigil dengan perasaan dingin yang mencekam, dan diatasnya akan meringis kepanasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar